NOVEL
THE KNOWLEDGE AND STRENGTH OF IMAGINATION
CHAPTER 2
Aku
orang yang sangat aktif, jadi mudah dalam bersosialisasi, bukan hanya di dalam
kampus bahkan diluar kampus dan lingkungan rumah aku sangat aktif sampai-sampai
aku sangat akrab dengan bapak penjaga post gerbang rumah.
Setelah
lulus SMA, ibu memutuskan aku untuk melanjukkan study ku tapi dengan syarat aku
harus tinggal di tempat adik ibuku. Soalnya ibu takut ada kejadian-kejadian
aneh yang akan kutimbulkan sehingga dapat di selesaikan oleh tante ku. Aku
memanggil adik ibuku dengan sebutan tante kembar.
Bukan
hanya ibu yang tahu hal yang ada dalam diriku, hampir semua keluarga ku
mengetahuinya. Jadi tidak asing bagi mereka apabila terjadi sesuatu. Tante sangat
berhati-hati dalam mengawasiku bahkan dia berniat untuk memasang cctv di kamar
ku. Tapi gagal karena aku memiliki teman satu kamar.
Teman
ku ini membantu tante dalam mengawasi ku. Dia sudah tahu hal aneh yang ada
dalam diriku ini, karena tante telah menceritakan permasalahanku padanya.
Tante
menyarankan aku ikut aktif dalam kegiatan kampus, bahkan tante mendaftarkan aku
dalam kegiatan di Gereja. Aku sudah biasa dengan hal keramaian dan tempat yang
baru jadi tidak terlalu khawatir akan keadaan. Aku sangat ingin melakukan hal
yang baru, tapi karena kondisi ini aku hanya bisa menikmatinya saja.
Semester
1 yang aku lalui begitu cepat, kondisi yang ada di sekitar rumah kadang-kadang
berganti karena kontrol ku yang perlahan-lahan mulai memburuk. Sesekali hal-hal
aneh terjadi, sehingga tante memberiku refreshing untuk menenangkan mental ku
dan ternyata berhasil. Tiga bulan yang diberikan membuat kontrol diriku
membaik.
Hari
minggu ini aku ikut bergabung di paduan suara gereja. Kami latihan di sore hari
hingga selesai, tante menjemput aku jika
aku latihan. Tante juga sangat aktif di paduan suara gereja. Misa minggu
depan kami akan tampil jadi waktu latihan di tambah. Itu membantuku agar aku
merasa sibuk dan tidak memikirkan hal-hal yang lain. Akhirnya kami tampil!
bagus dan kompak sekali, aku meras lega serta damai.
Tidak
terasa sudah memasuki bulan desember. Bulan di mana merayakan hari natal dan bulan
penutupan tahhun. Tante mengajak kami untuk menghias ruangan tamu dengan nuansa
natal. Kami menghiasa pohon natal, membungkus kado, dan membuat coklat. Tante
sangat pintar membuat coklat. Ketika membuat coklat tanpa kusadari aku melamun,
aku berimajinasi ada banyak coklat dengan bentuk yang beragam tersusun di bawah
pohon natal.
Key……!
Key…..! Key…..! Key …..!
Tante
memanggil-manggil aku, tapi aku tak mendengarnya akhirnya tante menyentuhku dan
tante terdorong sangat jauh menabrak tembok. Aku tersadar dan terkejut Yuzura
membantu tante berdiri. Coklat yang aku bayangkan telah tersusun rapi dibawah
pohon natal yang kami hias.
Ya……
ampun! Apa yang aku lakukan! jeritku dalam hati sambil menangis.
Tante
langsung memelukku. Tenanglah Key….! Tante tidak apa-apa! Aku langsung pingsan.
Tante dan Yuzura membarinkan ku di sofa, lalu tante membersihkan lukanya.
Dua pekan setelah kejadian itu mulai
berhati-hati. Setelah selesai kuliah aku langsung pulang, hampir selama dua pekan aku seperti
itu. Sesampai dirumah paman mengajak aku ke Mall untuk belanja baju untuk di
pakai di hari natal. Bukan hanya aku saja Yuzura juga diajak, sebenarnya aku
tahu tante dan paman mencoba menghiburku, menyemangatiku. Aku bersyukur bisa
merasa baikan karena adanya keluarga ku ini.
To Be Continued...
NB: Cerita ini bersifat fiksi, masih banyak kekuranganya mohon di mengerti.
Komentar
Posting Komentar