NOVEL




CHAPTER 4


Keesokan harinya aku merasa Lelah hingga bangun dari tempat tidur pun sangat tidak kuat, ternyata aku demam. Oh my God!!!!! What happen with me?. Aku merasa mulai di manja hingga Tante dan Yuzura tidak berhenti mengawasi ku. Aku kasihan dengan mereka tidak bisa tidur dan terus-terusan menggantikan kompres dan mengecek suhu tubuh ku.
Selama dua hari aku di kamar terus sampai-sampai kejadian dua hari sebelumnya terlupakan. Aku mencari buku diary ku dan melihat ada bekas sobekan. Aku bertanya-tanya apa yang telah terjadi dengan buku ku ini?. Aku melihat ada bekas tulisan di baliknya dan mencoba mencari tahu, ternyata tertulis alamat rumah tante. Kenapa aku menulis alamat tante? Apa yg ku lakukan dengan alamat tante?. Hati ku merasa gundah dan gusar, mencoba mengingat tapi tidak bisa. Ya ampun!!!! Ada apa yang sebenarnya? Aku menyerah dengan apa yang kata hatiku rasakan, untuk itu aku keluar kamar untuk menyegarkan suasana hatiku.
Aku melihat Tante di ruang kerjanya bersama Paman, sepertinya mereka membicarakan hal yang serius. Aku tidak ingin mengganggu mereka, pergi menuju rumah kaca pilihan yang terbaik. Aku merasa tenang  dan selalu merasa nyaman disana bahkan aku bisa bertahan selama 15 jam disana, tempat yang sungguh-sungguh aku kagumi. Aku tak sengaja melihat kearah seberang rumah, Pak Mike dan istrinya lagi sibuk menata rumah sebelah, biasanya rumah itu selalu sepi dan tanaman-tanaman tidak terawat di sana.
Aku hampir setiap hari konsultasi tentang tanaman kepada Sensei Mike, beliau sosok yang sangat ku kagumi karena keahliannya terhadap tanaman. Bertukar pendapat dengan beliau tentang tanaman adalah hal yang tepat. Beliau merupakan Profesor tanaman terhandal yang aku kagumi dan lulusan luar negeri ternama lagi. Aku sangat penasaran kenapa Sensei Mike dirumah itu, bukankah rumahnya di Block sebelah ya?. Sebaiknya aku tanya langsung saja ke Sensei Mike.
“Selamat pagi Sensei! Sedang apa?”
“Yo! Saya sedang merapikan rumah dan tanaman.”
“Hei…! Ini rumah siapa Sensei? Kok Sensei yg rapi-rapi?”
“This is my sister's house”
“Ohhh…! Good morning Aunt Yuri”
“Good morning Key! are you sick, your face looks pale?”
“Really aunt? I seem to be sick because I haven’t been to Aunt Yuri’s house for long time!”
“Ohhhh… seriously! I feel like that too”
“Oh my GOD! Kalian berdua jika bertemu selalu saja seperti itu”
“Oh… oh…! Aunt Yuri seems like Sensei is jealous”
“Oh… Honey! You’re always number one”
“Oh… No! I give up”
“Honey, what time will Ken arrive? I want to cook for them”
“Tunggu saya lihat pesan dari dia”
“Sensei, ada yg mau menempati rumah ini?”
“Oh…! Keponakan saya akan datang, karena rumah tidak cukup, jadi Tante mu menyuruh mereka untuk tinggal di sini”
“Mereka? Wow… sensei punya banyak keponakan ya!”
“Hmmm…! Maksudnya mereka itu Ken sama teman-temannya”
“Oh…! Berapa lama mereka akan di sini Sensei?”
“Sekitar 1 bulan, mengisi waktu libur mereka”
“Sayang, mereka tiba jam 7, Ken pesan tidak perlu masak soalnya mereka makan malam di luar”
“Ok Honey”
“Oh my God! Sensei sepertinya saya harus pulang, saya melupakan tugas saya. Ok Sensei sampai jumpa! Salam buat keponakan Sensei.
“Ok”
“Aunt Yuri, I want to go home. See you Aunt”
“See you again. Greet greetings for Nataline”
“Ok Aunt Yuri”
Gila benar! aku baru saja keluar sudah di telpon Tante Nataline. Oh… no! tidak untuk hari ini please!. Suasana hati ku lagi baik, jadi kumohon jangan hari ini ya Tante. Baru aku mau angkat ternyata Tante sudah mematikannya, jelas saja dimatikan telponnya karena Tante telah melihat ku keluar dari rumah seberang. Tapi sepertinya suasananya tenang, ada apa ini kok aku jadi takut begini!. Ternyata aman, Tante hanya memastikan aku tidak melakukan hal yang lainnya lagi. Kata LAGI tidak pernah hilang dari kamus ku. Tante sepertinya ingin tahu apa yg dilakukan Sensei Mike dan Aunt Yuri di sebelah. Aku langsung memberi tahu Tante bahwa keponakan Sensei akan tinggal di sana. Sepertinya Tante mengenal keponakan Sensei, sebab reaksi Tante biasa saja. Sial aku jadi tidak bisa menyombongkan diri untuk memberi tahukannya. Huftttt…! Tante langsung menyuruh ku untuk membersihkan diri dan merapikan meja makan. Seperti biasa, setelah membersihkan diri langsung menuju ruang makan, setelah selesai Yuzura dan aku langsung merapikan meja makan dan bergerak keruang keluarga.


To Be Continued...


NB: Cerita ini bersifat fiksi, masih banyak kekuranganya mohon di mengerti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Kuisioner Produk Energen Sebagai Suplemen dan Pangan Fungsional

NOVEL

women don't cry